Semoga hari ini kita semua diberi anugrah
kesehatan kedamaiaan hati, agar kita merasakan bahwa bersyukur itu Indah. ada
sebuah cerita tentang cinta yang mudah-mudahan bisa menginspirasi kita semua
untuk menanamkan nilai-nilai kesetiaan, kejujuran dan komitmen dalam detik
kehidupan.
Cinta yang sudah jatuh hati pada seorang pemuda
sedang menghadapi cobaan yang sangat berat keluarganya tidak menyetujui
hubungannya dengan sang pemuda. Mereka mengajukan alasan mengenai latar belakang
keluarga si pemuda, keluarganya berpendapat jika Cinta memaksa terus bersama
dengan sang pemuda, dia akan menderita seumur hidupnya, penderitaan yang sangat
berat yang menuatnya tidak berdaya.
Suatu ketika Cinta bertanya kepada sang pemuda,
“Seberapa besar kamu mencintaiku?” Sang pemuda tidak begitu pandai berbicara, itu membuat Cinta kesal dan sangat
marah. karena begitu banyak komentar negatif dari keluarganya tentang sang
pemuda Cinta semakin hari semakin emosional kepada sang pemuda jadilah Sang
pemuda menjadi sasaran pelampiasan kemarahannya. Dan sang pemuda tetap sabar
membiarkan cinta melampiaskan kemarahannya kepadanya. Saat sang pemuda lulus
dari perguruan tinggi. Ia bermaksud meneruskan kuliahnya ke luar negeri, tapi
sebelum dia pergi, dia melamar Cinta, “Saya tidak tahu bagaimana mengucapkan
kata-kata manis, tapi saya tahu bahwa saya mencintaimu. Jika kamu setuju, saya
ingin menjagamu seumur hidupmu. Mengenai keluargamu, saya akan berusaha keras
untuk meyakinkan mereka agar menyetujui hubungan kita. Maukah kamu menikah
denganku?” Cinta setuju, dan keluarganya setelah melihat usaha dari sang
pemuda, akhirnya merestui hubungan mereka. Sebelum pemuda itu berangkat, mereka
bertunangan terlebih dahulu. Cinta tetap tinggal di kampung halaman dan bekerja,
sementara sang pemuda meneruskan kuliahnya. Mereka melanjutkan hubungan mereka
melalui surat
dan telepon. Kadang-kadang timbul kesulitan, tapi mereka tidak menyerah
terhadap keadaan.
Suatu hari, dalam perjalanan ke tempat
perhentian bis sepulang dari kerja, Cinta tertabrak mobil hingga tak sadarkan
diri. Ketika siuman, dia melihat kedua orangtuanya dan menyadari betapa
beruntungnya dia dapat selamat. Melihat air mata
orangtuanya, dia berusaha untuk menghibur mereka. Tetapi dia menemukan… bahwa
dia tidak dapat berbicara sama
sekali. Dia bisu. Menurut dokter kecelakaan tersebut telah mencederai otaknya,
dan itu menyebabkannya bisu seumur hidupnya. Mendengar orangtuanya membujuknya,
tapi tidak dapat menjawab sepatah
kata pun, Cinta tersebut pingsan. Sepanjang hari hanya dapat menangis dan
membisu. Ketika akhirnya dia boleh pulang dari RS, dia mendapati rumahnya masih
seperti sedia kala. Hanya jika telepon berdering, dia menjadi pilu. Dering
telepon telah menjadi mimpi terburuknya. Dia tidak dapat memberitakan kabar
buruk tersebut kepada tunangannya dan menjadi bebannya.
Dia menulis sepucuk surat untuknya, memberitahukan bahwa dia
tidak mau lagi menunggunya. tidak ada lagi hubungan diantara mereka, bahkan dia
mengembalikan cincin pertunangan mereka. Mendapat surat dan telepon dari si pemuda, dia hanya
bisa menitikkan air mata.
Ayahnya tidak tahan melihat penderitaannya, dan
memutuskan untuk pindah. Berharap bahwa dia dapat melupakan segalanya dan
menjadi lebih bahagia. Pindah ke tempat baru, Cinta mulai belajar bahasa
isyarat. Dia berusaha melupakan sang pemuda itu Suatu hari sahabatnya
memberitahukan bahwa pemuda itu telah kembali dan mencarinya ke mana-mana. Dia
meminta sahabatnya untuk tidak memberitahukan di mana dia berada dan menyuruh
pemuda itu untuk melupakannya. Lebih dari setahun, tidak terdengar lagi kabar
pemuda itu sampai akhirnya sahabat Si Cinta yang menyampaikan bahwa sang pemuda
akan menikah dan menyerahkan surat
undangan. Dia membuka surat
undangan itu dengan hati pedih, dan menemukan namanya tercantum dalam undangan.
Sebelum dia sempat bertanya kepada sahabatnya, tiba-tiba sang pemuda muncul di
hadapannya. Dengan bahasa isyarat yang kaku, ia menyampaikan bahwa, “Aku telah
menghabiskan waktu lebih dari setahun untuk mempelajari bahasa isyarat, agar
dapat memberitahukan kepadamu bahwa aku belum melupakan janji kita, berikan aku
kesempatan, biarkan aku menjadi suaramu. " Aku Mencintaimu dengan
Tulus" Melihat bahasa isyarat tersebut, dan cincin pertunangannya, si
cinta akhirnya tersenyum.
Sahabat
Jika cinta yang hadir dalam hidupmu kamu
perlakukan seakan-akan itu cinta terakhirmu pasti kamu akan belajar cara
memberi. begitu pula jika kamu Perlakukan setiap hari seakan hari terakhirmu
kamu pasti akan belajar cara menghargai. Jangan pernah menyerah. Ingatlah bahwa kasih yang paling
indah dan sukses yang terbesar, mengandung banyak resiko. Yakinlah pada dirimu
ketika kamu berkata: Aku mencintaimu Setulus hati.
Dalam hidup ini kesetiaan dan ketulusan adalah
2 point terpenting dalam hubungan ketika kamu telah mempunyai keduanya kamu
akan bisa mencintai pasanganmu apa adanya mencintai apa adanya bukan berarti
kamu harus membiarkan kekuarangannya tapi malah sebaliknya, satu sama lain
harus saling melengkapi saling menolong satu sama lain dan jika salah satu
berbuat salah Dia pasti akan mengatakan " Maafkan aku ya sayang".